Di Balik Panggung Road to Cherrypop 2023, Kamis, 20 Juli 2023 Pukul 15.00 WIB di Prambanan Jazz Cafe, Yogyakarta. Bincang-bincang santai ngomongin “Pariwisata Festival Musik” bareng Bayu Kristiawan (Koloni Gigs) & Cellano Chandra (Marcomm Manager Rajawali Indonesia). Moderator: Ari Ugoki
Salah satu festival musik yang paling ikonik di Indonesia adalah Prambanan Jazz. Berlokasi candi yang megah, festival ini memberikan pengalaman magis bagi para penontonnya. Sejak awal digelar, festival ini telah melampaui banyak cerita dan berhasil menjadi salah satu festival musik terkemuka di tanah air.
“Prambanan Jazz Festival 2023 luar biasa, penuh dengan kejutan-kejutan magis. Banyak sekali magical surprise-nya dari tematik yang dibuat oleh tim kreatif ,” ujar Cellano Chandra, Markom Manajer Rajawali Indonesia.
Prambanan Jazz Festival 2023 menampilkan deretan artis terkemuka dari berbagai belahan dunia. Musisi ternama, baik yang telah lama malang-melintang di industri musik maupun yang sedang naik daun, hadir di panggung untuk memukau para penonton.
Perjalanan Prambanan Jazz Festival bukanlah perkara yang mudah. Tantangan besar dihadapi oleh tim penyelenggara, terutama saat masa pandemi lalu. “Memang tidak mudah menghadapi pandemi, namun kami tetap berusaha memberikan pengalaman terbaik untuk penonton. Kami menciptakan atmosfer yang luar biasa meskipun acara harus berlangsung secara virtual,” ungkap Cellano Chandra.
Cellano menambahkan, “Kami bersyukur karena banyak penonton yang tetap setia mendukung acara kami, meskipun dalam situasi yang sulit seperti pandemi. Loyalitas mereka membuat kami semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik.”
Cellano menegaskan bahwa pengalaman di Prambanan Jazz Festival bukan sekadar nekat, melainkan tekad. “Tekad kita bulat bahwa event ini tidak boleh nekat-nekatan, tetapi harus dengan tekad yang bulat bahwa kita optimis acara ini bisa berjalan dengan apa yang kita inginkan.”
Di sisi lain, Bayu Kristiawan dari Cherrypop Festival membawa pengalaman yang berbeda lewat Gigs. Meskipun memiliki cakupan yang lebih kecil, Gigs menawarkan pengalaman mendalam dengan berbagai konsep yang dapat menarik perhatian penonton.
Perbedaan antara event Gigs dan festival musik terletak pada konsep dan ekosistemnya. “Secara general sama, soal pertunjukan musik juga. Mungkin lebih ke konsepnya yang paling menonjol. Kalau gigs itu cenderung band-bandnya yang emerging. Jadi, yang emang baru mulai dan baru mau naik,” kata Bayu.
Dari segi konsep panggungnya juga berbeda, kalau gigs tanpa level panggung dan tanpa barikade, sehingga penonton bisa berinteraksi langsung dengan band. Selain itu juga dari skala penontonnya. Kalau gigs mungkin masih di angka 100 sampai 600 orang, di bawah 1000 orang, lah. Kalau lebih dari ribuan sudah bisa disebut konser atau festival,” tutur Bayu. (*)
oleh Salsabila KH
