Pasar Populer Cherrypop menyatukan dua konsep menjadi satu kesatuan yang menarik, yakni musik dan pasar. Pasar Populer yang dikelola Flea Market ini melibatan komunitas lokal. Koordinator Pasar Populer Flea Market Heri Combo membongkar konsep unik di balik acara ini. Menurutnya kalau tema Cherrypop adalah “Swasembada Musik”, maka Flea Market adalah swasembada pangan dan sandang saja.
Heri mengungkapkan bahwa yang membedakan Pasar Populer ini dari sekian banyak acara musik di Jogja, adalah kolaborasi dengan komunitas dari luar acara. Semua komunitas yang terlibat sudah melalui proses kurasi. Hal ini juga menjadi fokus utama di Pasar Populer. Proses kurasi ini juga menentukan pemilihan brand yang aktif di media sosial dan memiliki kesesuaian dengan tema acara.
Penuh Ragam Produk dan Keunikan
Pasar Populer menawarkan beragam produk, mulai dari makanan tradisional hingga modern, serta barang-barang secondhand dan craft. Produk makanan, seperti rawon, pecel, pizza, burger, dan kopi, hadir dalam rentang harga yang terjangkau. Sementara itu, produk non-makanan seperti produk kerajinan, hingga kamera juga tersedia dengan harga yang bervariasi.
“Kalau food itu rata-rata 15.000 sampai 25.000 itu ada. Kalau kamera dan lain-lain ada di antara 150-an lah ke atas,” ujar Heri.
Menurut Heri, masyarakat hari ini semakin mengenal dan mendukung brand lokal melalui pasar pop up ini. “Setelah ada pasar populer, teman-teman yang berjualan semakin dikenal brandnya, dan makin populer mungkin ya.”
Pasar Populer Cherrypop membuktikan bahwa melalui kolaborasi dan kreativitas, konsep yang mungkin tidak lazim dapat menghasilkan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat. Dengan menggabungkan musik, pasar, dan komunitas, acara ini telah menciptakan sebuah platform unik yang menghidupkan semangat swasembada dalam berbagai bentuk. Lebih lanjut, Pasar Populer Cherrypop diharapkan bisa menjadi wadah inspiratif yang merangkul komunitas dan mendukung pertumbuhan brand lokal. (*)
Penulis: Salsabila KH
View this post on Instagram
