DSC_8497

Cherrypop 2022: Ubah Kepanikan Jadi Energi Positif

Catatan tentang Cherrypop Festival 2022 

Setelah dua tahun dihantam pandemi, iKonser menggelar festival anak muda. Edisi perdana ini dihelat 25 Juni 2022 di Panggung Alpha Bravo, Jalan Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta. CHERRYPOP menyajikan beragam komponen ekosistem; pertunjukan musik, pemutaran film dokumenter, pop up market, records store hingga art exhibition.

Nyaris dua tahun kita seperti terjebak dalam kepanikan, bagai terkurung di sebuah ruang tertutup dengan keadaan serba terbatas. Melalui CHERRYPOP, saatnya kita ubah kepanikan-kepanikan itu menjadi sebuah energi positif, dan merayakannya dalam ruang festival yang meriah dan penuh suka cita”, ujar Catur Hari Wibowo, project manager CHERRYPOP 2022.

Pada pertunjukan musik, CHERRYPOP menjadikan Yogyakarta sebagai melting point bagi band-band tanah air yang hadir dari wilayah timur dan barat, untuk melebur bersama di Cherry Stage. Dari timur diwakili oleh  Silampukau (Surabaya), dan  The Dare (Mataram, Lombok). Dari Barat, diwakili oleh Teenage Death Star (Bandung). Sedangkan Yogyakarta sebagai tuan rumah menghadirkan Melancholic Bitch, Skandal, dan Sangkakala.

Selain itu, Cherry Stage menampilkan empat band pemenang submission ‘Musik Tanpa Batas’, ajang pencarian bakat untuk area DIY & Jateng yang digelar iKonser pada Januari lalu. Empat band tersebut adalah; Tiger Paw (Yogyakarta), Menjelang Pagi (Banjarnegara), Smaratantra (Solo), dan Kamar Jiwa (Semarang). Keempat nama tersebut berhasil tampil setelah diapresiasi oleh;  Jason Ranti, Gamellance (Jogja Hip Hop Foundation), dan  Ari Hamzah (Fun As Thirty).

“Aktivasi ini diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi musisi regional Jateng-DIY, untuk melebarkan sayap pendengarnya dalam panggung berkelas festival,” ungkap Natalia, program director Musik Tanpa Batas.

Pada screening film dokumenter, CHERRYPOP menghadirkan area Popopop yang menayangkan premiere lima film dokumenter tentang skena musik di Jogja. Kelima film tersebut merupakan hasil dari aktivasi program Rekam Skena yang difasilitatori oleh Anggun Priambodo, dan Alvin Yunata.

Kiki Pea selaku program director Rekam Skena menjelaskan bahwa arsip dokumentasi audio visual tentang pergerakan musik di kota Jogja masih terbilang minim, dan Rekam Skena hadir untuk mengisi ceruk tersebut.

“Ternyata di Jogja banyak fenomena penggiat skena musik selain anak band, mereka adalah jurnalis, content creator, hingga  buzzer musik. Nah, kita merespon itu dan coba wadahi, biar ekosistem tetap saling terhubung”.

Tak cukup hanya gelaran musik dan film dokumenter, CHERRYPOP juga menyajikan solo art exhibition oleh Arsita Pinandita. Seniman grafis asal Yogyakarta ini juga terlibat langsung sebagai kolaborator visual artwork CHERRYPOP 2022. Selain itu masih ada Pop Up Market dan Live Sablonase yang diakomodir oleh kolektif seni dari Yogyakarta, Survive! Garage. Tentunya tidak lengkap tanpa hadirnya Record Store yang diisi oleh Jogja Record Store Club, komunitas toko/pelapak yang menjajakan berbagai bentuk rilisan fisik dan merchandise band.

Selain itu, ada iKonser Corner yang menampilkan serba-serbi kegiatan dapur produksi dibalik layar tayangan iKonser, dan kegiatan seru lainnya bersama para line up CHERRYPOP.

“Dengan hadirnya  CHERRYPOP, semoga bisa menjadi alternatif festival musik di Indonesia, khususnya di Jogja, dan bisa menunjukan perkembangan ekosistem industri kreatif di Jogja hari ini,” tutup Catur Hari Wibowo. (*)

Penulis: The Agvs

10-11 AGTS 2024

LAPANGAN KENARI, YOGYAKARTA