Rekam Skena #2 menggandeng komunitas lokal di wilayah eks Karesidenan Banyumasan, Jawa Tengah, yaitu Hellofriends (Purbalingga), Kolektif Pancaroba (Banjarnegara), Kolektif Barokah (Cilacap), dan Heartcorner (Purwokerto). Hasilnya adalah empat film dokumenter yang begitu kuat menguarkan semangat lokalitas:
- ‘Tidak Ada Party di Kabupaten Ini’ dari Kolektif Pancaroba,
- ‘Dayabara’ dari Hellofriends,
- ‘Ruang Kami: Soetedja’ karya Heartcorner Collective,
- ‘Independensi di Tengah Kota Industri’ buatan Kolektif Barokah
Ke empat film ini menghadirkan cerita yang dekat, tapi masih memberikan ruang besar bagi keingintahuan dan penasaran. Sepanjang proses produksi Rekam Skena #2 ini banyak banget temuan-temuan dan ilmu pengetahuan baru yang didapat dari eks Karesidenan Banyumasan ini. Dari sini kita bisa sedikit terbaca bagaimana posisi dan penggunaan bahasa/aksen/logat “ngapak” di kalangan anak muda skena hari ini.
Sementara, dalam kontestasi kebudayaan popular anak muda, hari ini tidak jauh beda seperti di peta politik pada zaman Kolonial Belanda. Dimana anak-anak muda ‘Karesidenan Banyumasan’ terhimpit oleh dua kekuatan besar. Di barat ada ‘VOC’ yang berkuasa secara ekonomi dan politik yang berlokasi di ‘Batavia’ dan ‘Paris Van Java’, sementara di timur ada ‘Kasultanan Mataram’ yang selalu kalah ketika ingin menyerang Batavia.
Bacaan dan analisa “mentah” di atas tentunya perlu diverifikasi lebih dalam lagi. Saksikan #RekamSkena#2 omnibus dokumenter musik yang diproduksi oleh kolektif lokal, bakal diputar di ruang-ruang kolektif. (*)
