Pena Skena, Jalan Terang bagi Jurnalis Musik

Cherrypop Festival 2024 sukses digelar selama dua hari di Lapangan Kenari, Yogyakarta pada tanggal 10-11 Agustus. Sesuai dengan tema yang diusung “Selamet Bermusik”, festival ini hadir bak acara selametan bagi sederet line up terutama band-band yang tengah dirayakan.

Namun, nyatanya Cherrypop kali ini tidak hanya merayakan para band-band saja. Festival garapan promotor Swasembada Kreasi Hidup ini turut merayakan pesta bagi jurnalis musik muda. Perayaan tersebut bertajuk ‘Pena Skena’.

Pena Skena merupakan program berkelanjutan yang berfokus pada jurnalisme musik. Kali ini adalah tahun kedua digelar. Mengutip dari laman Instagram Cherrypop Festival, menyebutkan bahwa Pena Skena percaya pemberitaan dan wacana musik akan lebih otentik jika ditulis sendiri oleh pegiat kancah lokal.

Oleh karena itu, peserta yang terpilih wajib menuliskan melalui hasil pengamatan dan wawancara yang sudah dilakukan. Lazimnya, sebuah festival musik terfokus pada hiruk pikuk penampilan sederet line up yang dihadirkan.

Namun, berbeda dengan tahun ini, Cherrypop Festival bekerja sama dengan Pophariini untuk mencari bibit-bibit baru jurnalis musik, terutama di Jogja dan sekitarnya. Pada gelaran ketiganya, program ini memberikan kesempatan bagi 15 jurnalis muda untuk mengasah bakatnya. 

Cherry Pop Festival Memberikan Ruang Apresiasi pada Jurnalis Muda

Program apresiasi terhadap dunia jurnalisme musik dalam sebuah festival terbilang masih sedikit. Belum banyak festival musik yang memberikan panggung untuk jurnalis baru yang ingin merintis karir. Tentu hal tersebut menjadi kesulitan tersendiri bagi calon jurnalis musik.

Selain karena belum bekerja untuk sebuah media, ataupun memiliki medianya sendiri. Tentu mereka akan kesulitan untuk menyalurkan tulisannya agar dapat dibaca oleh khalayak umum. Biasanya para jurnalis musik yang masih merintis karir tentu memiliki kesulitan untuk menyalurkan tulisannya. Sebab tidak banyak media massa yang berbesar hati menerima tulisan dari jurnalis musik baru.

Namun, Cherrypop Festival memberikan nafas bagi calon jurnalis musik. Selain memberikan akses untuk meliput keseluruhan festival akbar ini, para peserta terpilih pasti memiliki tempat untuk menyalurkan tulisannya.

Seperti pelaksanaan program pertamanya, tulisan-tulisan dari peserta diunggah pada website resmi Cherrypop. Dengan begitu, para jurnalis muda ini tidak perlu pusing untuk mencari tempat bagi tulisannya. 

Melalui program ini juga, para peserta terpilih dapat berkumpul menjadi satu. Perkumpulan ini menjadikan relasi antarjurnalis musik lebih erat. Sebab, mendapatkan teman baru adalah anugerah tersendiri. Apalagi teman yang memiliki frekuensi sama seperti menyukai dunia jurnalisme. Tentunya akan memudahkan jalan untuk menggapai angan sebagai jurnalis musik.

Selain dapat berkenalan dengan sesama jurnalis, para peserta juga dapat berkenalan dengan penampil-penampil di Cherrypop Festival. Relasi ini juga turut menjadi jalan bagi peserta untuk menekuni dunia jurnalisme musik. Pendapat tersebut saya utarakan dengan alasan, karena baik band maupun jurnalis musik akan saling membutuhkan.

Sebagi salah satu peserta terpilih, saya merasa Pena Skena adalah jalan terang bagi kami jurnalis musik yang baru memulai. Setidaknya, kami merasa bahwa jurnalisme musik masih dibutuhkan hingga saat ini.

Buktinya, festival sekaliber Cherrypop memfasilitasi jurnalis muda untuk mengembangkan bakatnya. Selain itu, program Pena Skena dapat menumbuhkan semangat baru bagi kami yang baru menjajal jurnalisme musik. 

Tentunya melalui Pena Skena, para peserta dapat menyebabkan adanya regenerasi jurnalis musik, terutama di Jogja dan sekitarnya. Walaupun, (mungkin) minat baca masyarakat kita menurun, tetapi goresan-goresan tulisan jurnalis musik masih dibutuhkan baik bagi band maupun festival.

Peran jurnalis musik ini masih teramat besar terutama bagi band-band baru. Sebab perkembangan antara jurnalisme musik dan musik itu sendiri harus beriringan. Harapannya, melalui Pena Skena makin muncul banyak lagi bibit-bibit baru jurnalis musik.

Bahkan mungkin tidak hanya di Jogja saja, tetapi di daerah-daerah lainnya. Serta tidak hanya Cherrypop saja yang mengapresiasi para calon jurnalis musik ini. Besar harapan festival-festival lainnya baik yang di kota besar maupun kota kecil memfasilitasi para calon jurnalis musik. (*)

Penulis: Aliawan Ghozali Isnaen

Artikel ini merupakan hasil dari program PENA SKENA, sebuah lokakarya dan praktik jurnalisme musik yang diinisasi oleh Cherrypop Festival. PENA SKENA diharapkan bisa mendorong aktivasi jurnalisme musik sebagai salah satu alat pemajuan kebudayaan, yang digerakkan oleh anak muda yang berpihak pada lokalitas.