Ngobrolin “Swasembada Musik” – Di Balik Panggung

Di Balik Panggung – Road to Cherrypop 2023 Ngobrolin “Swasembada Musik” Cherrypop 2023, Jumat, 22 Juli 2023 Pukul 15.00 WIB di Prambanan Jazz Cafe, Yogyakarta bareng Kiki Pea (Project Director @cherrypopfestival & Arsita Pinandita (Creative Director @cherrypopfest), dan dipantik oleh Argha Mahendra (SKANDAL, Journey Coffee & Records)

LOKAL DAN KEMANDIRIAN SEBAGAI VISI MISI

Mencomot cita-cita “Swasembada Pangan” capaian mantan Presiden Soeharto semasa Order Baru, Cherrypop 2023 memilihan lokasi di Asram Edupark karena dianggap lekat dengan sumber alam, terutama pangan demi mewujudkan slogan ini. Terlebih, pemilihan ilustrator dalam merancang identitas tema besar ini juga mendapuk sosok yang dekat akan hasil olahan alam, yaitu Ahmad Oka Prasetiya Aji, seorang seniman kelahiran Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang.

Arsita Pinandita, atau akrab dipanggil Dhito, menambahkan bahwa Cherrypop ingin mengangkat semangat generasi anak muda dalam ber-swasembada lewat jalur musik. “Musisi bisa subsidi silang dengan merchandise, produk makanan, seorang serupa, ataupun tatto. Itu semua dirangkum menunjukkan bahwa musisi bisa mandiri di lingkup musik. Punya muatan mandiri dalam kegiatan bermusik,” pungkasnya.

“Awalnya kita lihat bagaimana potensi lokalitasnya, seperti lokal band, UMKM-nya, Art-nya. Tahun ini tagline-nya ‘Swasembada Musik’. Mewujudkan pola pikir Peristiwa Kebudayaan. Membawa semangat lokal, menularkan dan mengekspansi, menjadikan itu semua sebuah perputaran ekosistem. Aktivasinya juga bisa menjadi gambaran ekosistem musik yang sedang terjadi hari ini,” tambah Kiki Pea.

MENCIPTAKAN RUANG REKREASI DAN EDUKASI

Pada edisi kedua ini Cherrypop tidak hanya menyajikan panggung musik sebagai konten utama, tapi juga melibatkan sub-kultural yang beririsan dengan musik, seperti record store, diskusi musik “Di Balik Panggung”, hingga dokumenter musik. Lebih lanjut, kata Kiki Pea, program bertajuk Rekam Skena akan turut ditampilkan dalam Bioskop CHERRYPOP. Namun, yang menjadi pembeda di Rekam Skena edisi kedua ini akan melibatkan para pegiat musik atau kolektif dari Karesidenan Banyumasan, yakni; Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto, dan Cilacap.

“Kali ini memungkinkan untuk meletakkan posisi pengetahuan-pengetahuan itu, tidak terhenti karena keterbatasan ruang, sekaligus menciptakan cita-cita yang tahun lalu tidak bisa ter-akomodir. Kita juga bekerjasama dengan MOJOK.CO untuk menyampaikan literasi yang baik ke khalayak,” tutup Dhito. (*)

Penulis: Kaka Fajar Permana