For Revenge adalah grup musik emo yang dibentuk di Bandung, Indonesia pada tahun 2006. Grup ini terdiri dari Boniex Noer (Vocal), Arief Ismail (gitar), Izha Muhammad (bass), dan Archims Pribadi (drum). Mereka merilis album debut ‘Fireworks’ pada 2010, dimana lagu “Termentahkan” menjadi single pertama mereka yang berbahasa Indonesia. Pada tahun 2013, For Revenge merilis album […]

Jono Terbakar adalah proyek seni yang diinisiasi Nihan Lanisy sejak 2013, dan mengusung genre lo-fi folk. Musisi asal Jogja ini terhitung sangat produktif. Selama 9 tahun perjalanan karyanya, ia telah mengeluarkan total 14 album dan 7 EP, dan beberapa karya lainnya yang di rilis dalam bentuk single. Karya-karya Jono Terbakar selain unik juga identik, terutama

Lorjhu’ adalah projek solo dari musisi cum filmmaker asal Sumenep, Madura, Badrus Zeman. Di tengah kesibukan aktivitasnya sebagai animator, dan mengajar film di sebuah Institut Seni di Jakarta, Lorjhu’ tetap produktif untuk berkarya. Pada awal Agustus tahun lalu, ia mengeluarkan single berjudul “Malem Pengghir Sereng”, yang jika diterjemahkan pada bahasa Indonesia berarti “Malam di Pesisir”.

LOR adalah band pop-rock yang dibentuk pada Juni 2019 di Yogyakarta. Band ini beranggotakan Gifari Asfahani (vokalis), Patriadika Hanung (gitaris utama), Arya Maulana bassis, dan Balia (drummer). Band ini awalnya diinisiasi oleh Gifari, kemudian ia mengajak anggota lainnya untuk membentuk band. Penampilan pertama mereka adalah di Buzz Youth Fest pada September 2019. LOR telah menerima

Slappy Ratz adalah sebuah band quartet thrash / skate rock dari Magelang. Band yang berdiri ditahun 2022 dengan EP pertama berjudul “MBELING” ini beranggotakan Gindring Peralta (vokal,lead), Trendol Ryder (vokal,rhytm), Moko Hawk (drum), Yoyo Neckface (bass). Band ini berawal atas nama pertemanan di dunia skateboarding yang akhirnya berkembang menjadi band bernama Slappy Ratz dengan distorsi

The Bunbury adalah band yang berbasis di Yogyakarta. The Bunbury terbentuk pada tahun 2019 dengan gabungan underachievers yang terdiri dari Mirza (vokal), Fikra (gitar, backing vokal), Dimas (gitar), Guyub (bass), dan Eja (drum). Lagu-lagu The Bunbury mengambil sound bernuansa sendu dari masa kejayaan shoegaze Inggris tahun 80an-90an, post-punk, indie pop, dan jangle pop. The Bunbury

MAJELIS LIDAH BERDURI adalah nama dari kolektif yang dulu mengaku sebagai Melancholic Bitch, si penganggit 3 buah album penuh (Anamnesis, Balada Joni dan Susi, dan NKKBS Bagian Pertama). 20 tahun sejak memakai nama itu, kami terus berubah: apa yang semula suatu proyek dua orang (Yossy Herman Susilo dan Ugoran Prasad) berubah menjadi sekumpulan, mula-mula mirip suatu band

Lair adalah band asal Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. Sebelumnya, mereka tergabung dalam satu komunitas bernama Jatiwangi Art Factory (JAF). Musik Lair cukup unik, karena mereka menggunakan instrumen yang terbuat dari tanah liat atau genteng. Hal itu merupakan idealisme mereka untuk memperkenalkan Jatiwangi, yang notabene adalah produsen genteng terbesar se-Asia Tenggara. Pada Records Store Day 2019,

Gabber Modus Operandi merupakan duo yang digawangi oleh Kasimyn dan Ican Harem. Duo yang mengusung musik bergenre elektronik ini terbentuk di sebuah konser underground di Denpasar, Bali. Selain itu, mereka juga memadukan berbagai unsur musik lainnya, mulai dari hardcore, metal, gamelan, hingga dangdut koplo ke dalam lagu-lagunya. Gabber Modus Operandi telah menelurkan dua album penuh,