Barasuara adalah band rock alternatif yang dibentuk di Jakarta pada 2012. Beranggotakan Iga Massardi, TJ Kusuma (gitar), Gerald Situmorang (bass), Marco Steffiano (drum), Puti Chitara (vokal), dan Asteriska (vokal), band ini dikenal dengan aksi panggung yang penuh energi.
Secara unik, Barasuara memadukan indie rock, folk rock, pop blues, serta elemen musik tradisional Nusantara. Band ini telah menjelma menjadi salah satu band paling penting dan berpengaruh dalam lanskap musik independen tanah air.
Beberapa lagu mereka seperti “Bahas Bahasa”, “Sendu Melagu”, dan “Guna Manusia” telah menjadi ikon di kalangan penikmat musik alternatif.
Album debut Taifun (2015) tidak hanya menuai pujian kritis, tetapi juga mengantarkan Barasuara pada AMI Awards 2016 untuk kategori Karya Produksi Alternatif Terbaik.
Tur bertajuk “Taifun Tour” kemudian memperluas jangkauan mereka ke berbagai kota besar di Indonesia.

Setelah menempuh perjalanan panjang dan menghadapi berbagai tantangan, termasuk pandemi dan ketiadaan manajer, Barasuara kembali dengan album ketiga mereka yang penuh kontemplasi, ‘Jalaran Sadrah’, dirilis secara mandiri pada 21 Juni 2024 melalui Hu Shah Records.
Album ini lahir dari proses panjang sejak awal 2021, termasuk sesi penulisan dan rekaman yang berlangsung di berbagai studio serta rumah anggota band. “Jalaran Sadrah” yang berarti karena pasrah, menyajikan sembilan lagu yang mengeksplorasi tema-tema seperti kematian, cinta, takdir, dan kondisi sosial dengan pendekatan emosional yang jujur.
Lagu “Fatalis” bahkan dianugerahi AMI Awards 2023 sebagai Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik. Menambah spesial, di album ini turut menghadirkan kolaborasi istimewa, di antaranya Erwin Gutawa dengan aransemen orkestra untuk beberapa lagu bersama Czech Symphony Orchestra, serta Sujiwo Tejo yang menambah nuansa etnik lewat vokal berbahasa Jawa di lagu “Biyang”.
Saksikan langsung penampilan Barasuara di Cherrypop 2025 yang bakal jadi ajang seru ketemu band-band keren! Beli tiketnya sekarang di www.cherrypop.id


