Paska ditinggalkan dua karibnya, Anish Setiadji (drum), dan Arjuna Bangsawan (bass) yang mengundurkan diri dari Jenny pada 2009 silam, alih-alih memilih berhenti lalu menepi, Sirin Farid Stevy, dan Roby Setiawan justru memutuskan untuk melanjutkan ‘anak perempuannya’ (baca: band).
Dua tahun berselang, pada 2011 mereka melanjutkan Jenny dengan nama FSTVLST, dengan mengajak Humam Mufid Arifin, dan Danish Wisnu Nugraha sebagai bassist dan drummer.
Berbekal dua lagu yang dirilis pada masa peralihan Jenny ke FSTVLST, ‘Hari Terakhir Peradaban’, dan ‘Hujan Mata Pisau’, mereka langsung tancap gas untuk tampil di berbagai ruang-ruang pertunjukan musik. Mulai dari skala gigs, pameran seni, hingga festival musik berskala nasional.
Dilanjut dengan demo akustik lagu ‘Menantang Rasi Bintang’ yang dirilis pada 2013, plus beberapa lagu baru yang dibawakan secara off air, dan akhirnya menjadi cikal bakal materi debut album mereka.
3 September 2014, debut album FSTVLST bertajuk ‘Hits Kitsch’ akhirnya dirilis. 10 lagu berbahasa Indonesia, dengan narasi tentang bagaimana mereka melanjutkan cita-cita anak perempuannya yang bernama Jenny.
Hingga pandangan mereka tentang fenomena sosial dan politik yang terjadi kala itu. Album ini juga berhasil masuk dalam 20 Album Indonesia Terbaik 2015, versi Rolling Stone Indonesia.
Selang 5 bulan paska perilisan ‘Hits Kitsch’, FSTVLST menggelar exhibition bertajuk ‘Tanah Indah’, yang berlangsung di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM pada 18-21 Februari 2015.
Hajatan ‘Tanah Indah’ sendiri merupakan sebuah presentasi karya musik, juga pameran seni rupa memorabilia Jenny dan FSTVLST (2003-2009).
Tak terhenti di situ, mereka juga melibatkan 20 perupa untuk merespon lagu-lagu Jenny dan FSTVLST. Sangat representatif untuk sebuah band dengan jargon “Almost Rock Barely Art”.
Pada hari pertama, exhibition tersebut dimeriahkan dengan FSTVLST Live in Concert Tanah Indah, yang menampilkan keseluruhan lagu di album ‘Hits Kitsch’. Malam itu, FSTVLST juga menghadirkan beberapa kolaborator untuk berbagi panggung.
Di antaranya; Anita Siswanto, Siti Marfuah, Gunawan Maryanto, Khirshananto Bayu Budi Atmojo, dan Ahmad Mursid. Spesialnya lagi, mereka juga menghadirkan set Jenny Reunion.
Momen tersebut menjadi yang pertama kali bagi empat karib Jenny berada dalam satu panggung dan menyanyikan hits mereka, setelah enam tahun berpisah. Sungguh malam dan konser yang emosionil bagi pendengar Jenny dan FSTVLST yang datang ke PKKH UGM kala itu.
Setelah peristiwa ‘Tanah Indah’ usai, cerita dan perjalanan FSTVLST lalu bergulir hingga sekarang, dengan beragam pencapaiannya.
Tahun 2024, album ‘Hits Kitsch’ telah genap berusia 10 tahun. Tema-tema yang diangkat di album tersebut, dirasa masih sangat related atas fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar kita belakangan ini. Bahkan album ini masih kerap diputar dan menjadi referensi bagi generasi hari ini.
Karena beberapa hal tersebut, Cherrypop Festival 2024 akan menghadirkan spesial set FSTVLST (1 Dekade Hits Kitsch) pada hari pertama, Sabtu 10 Agustus 2024 di Lapangan Panahan Kenari Yogyakarta.
Untuk jiwa-jiwa yang terabaikan, rusak dan ditinggalkan, kalian terundang semua tuk merasakan kembali Tanah Indah, bernama ‘1 Dekade Hits Kitsch’, bersama FSTVLST di Cherrypop 2024, nanti!
Ditulis oleh The Agvs
Arsip Foto milik Helena Lea Manhartsberger