Menjelang Pagi di Cherrypop Festival 2022

Menggunakan diksi Menjelang Pagi sebagai nama yang diamini oleh Catur (akrab dipanggil Tutung), merupakan proyek musik yang berangkat dari kebiasaan sederhana, yaitu kebiasaan tidur saat menjelang pagi. Hampir menyeluruh, penulisan lirik dibuat pada tempo waktu menjelang pagi. Tutung ingin membagikan pengalaman pribadinya saat merasakan suasana pagi hari.

Lagu musisi asal Banjarnegara, Jawa Tengah yang berjudul “Pagi-pagi” menduduki peringkat pendengar tertinggi di Spotify dari seluruh lagu yang ada di dalam album bertajuk ‘Sederhana’ rilisan tahun 2020. Meski pun baru dapat dinikmati pada tahun tersebut, uniknya, lagu ini diciptakan tujuh tahun sebelum dirilis pada album musik digital. Berlatar-kan lokasi sel penjara, lahirlah karya yang mengajak pendengarnya untuk menjaga bumi dan menaruh perhatian lebih pada kejahatan Global Warming.

Jauh sebelum menemukan makna personal dari Menjelang Pagi, Tutung lincah dalam memainkan musik reggae yang lahir dalam nama band Vegetarian Marijuana (2009). Berhenti sejenak untuk menelaah band-nya tersebut, Tutung lahir kembali dengan nama Chess and Vegetarian. Spekulasi tentang menambahkan kata Chess senada bersamaan nama aslinya yaitu Catur.

Menjalani berbagai fase hidup yang membuat kesederhanaan adalah pusat dari lahirnya album ‘Sederhana’ menggunakan nama panggung Menjelang Pagi. Meski pun berada di jalan berkarya paling sunyi sebagai solois, Tutung dibantu oleh kolaborator lainnya. Aris Suceng berperan menyumbangkan sebuah sketsa yang menjadi cover/ artwork album ‘Sederhana’.

Saat mengikuti Musik Tanpa Batas, Tutung membawakan beberapa lagu yang sedang dikerjakannya untuk album kedua. Tampil di babak final yang pada akhirnya membawa Menjelang Pagi ke Cherrypop Festival 2022,  Tutung terlibat dalam proses dialog berkarya bersama Jason Ranti (juri) terkait pengadaan instrumen dan penulisan lirik. Tutung sendiri menaruh perhatian intens pada lirik-lirik yang dibawakan dalam musiknya. (*)

Penulis: Christine Natalia