oka phto

Ahmad Oka: Artwork & Commision Artist Cherrypop 2023

Ahmad Oka Prasetiya Aji, biasa disapa Oka adalah seniman kelahiran 15 September 1983. Berasal dari Kecamatan Sumowono, 6 km dari Bandungan yang konon menjadi daerah kelengkeng bagi pria hidung belang, Oka dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang cukup religius.

Ayahnya seorang guru Agama Islam yang selalu mengajarkan kaedah-kaedah agama dengan taat. Meski demikian Oka yang notabene telah dibekali ajaran agama yang kuat justru lebih tertarik dengan dunia klenik Jawa, okultisme, juga musik keras.

Sejak menetap di Yogyakarta, ia sempat salah tempat untuk mengambil studinya, hingga dua tahun kemudian, tepatnya tahun 2004 Oka keluar dari tempat kuliah pertamanya, dan tercatat sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.

Di kampus inilah Oka mulai berkutat dengan aktifitas kesenian, mulai dari membentuk kelompok musik yang akhirnya menjerusmuskan dirinya ke dalam karya-karya visual berbau musik. Hingga saat ini ia aktif di beberapa kolektif seni, yakni; CANGKANG SERIGALA, sebuah vokal grup karaoke black metal performance yang dibentuk bersama dua temannya sejak tahun 2006. Selain sebagai grup performance, mereka juga aktif terlibat dalam perhelatan kesenian. 

Selain itu, Oka juga berprofesi sebagai seorang illustrator, dimana gambarnya diciptakan dan direkayasa secara digital. Oka tidak menggambar secara tradisional, akan tetapi dia memulung jutaan citraan yang ada di internet, kemudian mengolahnya dengan menggunakan program digital.

Pemulung visual adalah sebuah gejala baru pada seni rupa sekarang ini. Di mana seorang seniman menanggalkan kemampuan kekriyaannya, dan lebih percaya pada rekayasa digital, dan Oka satu di antaranya.

Ia menolak menciptakan bentuk baru, dan percaya tugas seniman seharusnya (juga) menemukan apa yang telah dibuat dan menempatkannya pada konteks baru. Dengan teknik ini, secara tidak langsung terdapat benang merah antara residu peradaban yang tergambarkan sebagai mahluk-mahluk jahanam yang merupakan gabungan dari berbagai mahluk sebelumnya, dan teknik cari, temu dan pungut visualnya di internet.

“Tidak ada tempat lagi bagi pencipta nan jenius, seniman adalah pemulung!”.

Karya-karya ilustrasi Oka syarat dengan musik kegemarannya, yaitu metal yang dipadupadankan dengan dunia klenik, okultis yang dipahaminya. Meski demikian ilustrasinya telah dipakai oleh band-band besar bawah tanah di beberapa negara. (*)

10-11 AGTS 2024

LAPANGAN KENARI, YOGYAKARTA