Melancholic Bitch atau Melbi merupakan band yang jarang sekali manggung. Meski selalu dipadati penggemarnya, dan tiket selalu ludes saat menggelar pertunjukan tunggal. Dalam beberapa tahun ke belakang, dapat dihitung beberapa kali mereka menunaikan ‘ibadah’ di atas panggung. Tak ayal, jika banyak yang mengatakan bahwa mereka merupakan band ‘mitos’.
Menengok dari akun Instagramnya, terakhir mereka tampil di acara #100hariGunawanMaryanto. Sementara, jarak waktu dengan manggung sebelumnya, yaitu pada Februari 2020, dan tiketnya ludes hanya dalam waktu empat jam saja. Butuh sebuah penantian yang lama bagi penggemarnya untuk melihat Melbi manggung.
Mungkin di sepanjang akhir 2022 penggemar mereka bisa sedikit sumringah, karena tahun ini mungkin merupakan salah satu tahun yang aktif bagi Melbi. “Ada beberapa. Paling dekat, mau ikutan main teater lagi bulan September. Bikin album baru juga masih, ya kira-kira 7 tahun lagi mudah-mudahan jadi,” kata mereka.
Dalam unggahan akun Instagram mereka, memang mengindikasikan adanya penggarapan album atau single baru pada 2020. Namun, hal itu biarlah menjadi misteri untuk para penggemar Melancholic Bitch.
Band yang saat ini digawangi oleh Ugoran Prasad (vokal), Yosef Herman Susilo (gitar), R. Ardita (bass), Danish Wisnu Nugraha (drum), Nadya Hatta (synth), Neo (synth), dan Yennu Ariendra (gitar). Khusus Yennu, saat ini ia sedang menjalani tur Eropa-Australia bersama proyek musiknya, Raja Kirik. Namun 21 Juni lalu, ia sudah tiba di Indonesia, sehingga bisa bermain di Cherrypop 2022. Kali ini Melbi juga akan dibantu oleh Uya di posisi gitar.
Lalu, apa alasan mereka mau tampil di Cherrypop 2022, Melbi dengan santai menjawab, “karena Sangkakala, Silampukau, Teenage Death Star. Karena kamu.”
“Tunggu menit 13 detik 13,” Hal itu mereka sampaikan, ketika ditanya kejutan apa yang mereka sajikan di Cherrypop Festival 2022.
Band alternative rock yang eksis sejak 1999 ini sudah menelurkan beberapa album, yaitu ‘Anamnesis’ (2005), ‘Balada Joni dan Susi’ (2009), dan terakhir ‘Nkkbs Bagian Pertama’ (2017). Perlu dicatat, ‘Balada Joni Dan Susi’ mendapat penghargaan sebagai salah satu album terbaik 2009 versi Rolling Stone Indonesia.
Melbi juga pernah merilis album pendek bertajuk ‘Lagu-Lagu yang Tidak Bisa Dipercaya’ (2011) serta album rilis ulang bertajuk ‘Re-Anamnesis’ (2013). Meskipun telah mendapatkan penghargaan dan menelurkan beberapa album, ungkapan band ‘mitos’ masih tetap melekat dalam diri Melbi.
“Kayak demit ringin ya,” tutup mereka saat menanggapi anggapan sebagai band mitos. (*)
*Beberapa bulan setelah penampilan di Cherrypop Festival 2022, Melancholic Bitch mengganti nama mereka menjadi Majelis Lidah Berduri.
Penulis: Aliawan Ghozali Isnaen