Sejak pertama kali terselenggara pada tahun 2022, Cherrypop Festival selalu mengusung tema yang berbeda tiap tahunnya. Setelah “Melting Point”, “Swasembada Musik”, dan “Selamet Bermusik”, tahun ini Cherrypop Festival akan mengangkat tema “Gelanggang Musik”.
Tema “Gelanggang Musik” lahir karena terinspirasi dari Surat Pernyataan Gelanggang oleh kelompok Gelanggang Seniman Merdeka sebagai bentuk sikap seniman muda terhadap arah kebudayaan Indonesia pasca-kemerdekaan kala itu. Mereka menyatakan bahwa seniman adalah bagian dari masyarakat dunia dan harus bebas berpikir serta berekspresi tanpa terikat ideologi tertentu.

“Kami adalah ahli waris yang sah dari kebudayaan dunia, dan kebudayaan ini kami teruskan dengan cara kami sendiri.”
—Surat Kepercayaan Gelanggang, 1950
Semangat yang diusung oleh perkumpulan yang didirikan oleh sastrawan Chairil Anwar itu dihidupkan Cherrypop kembali lewat musik, sebagai sebuah peristiwa, dialek, ruang singgah, dan medan gagasan. Di Gelanggang Musik, berbagai ekosistem kreatif saling bertemu dan tumbuh bersama.
“Ini adalah gelanggang bagi mereka yang menjadikan pop kalcer sebagai cara hidup. Musik jadi pintu masuk bagi seni visual, fesyen, film, merchandise, desain, zine, hingga gerakan kolektif—semua saling terhubung, tumbuh, dan mencipta dengan caranya sendiri,” ujar Arsita Pinandita selaku Creative Director Cherrypop 2025.
Dengan makna yang dibawa, Cherrypop berharap perhelatan ini dapat menjadi rumah: tempat di mana semua orang bisa datang sebagai dirinya sendiri dan pulang sebagai bagian dari kebudayaan dunia.
Cherrypop 2025 mempersembahkan “Gelanggang Musik”: sebuah arena, semangat, dan kebudayaan yang akan diteruskan dengan cara kami sendiri!


