The Dare, Twee Pop Mandiri Asal Lombok

Pulau Lombok tidak hanya tentang keindahan alam yang beragam pemandangan nan eksotis. Sejak kemunculan beberapa band, khususnya di kota Mataram, isu pergerakan musik di Lombok mulai dibicarakan, khususnya di ranah musik alternatif Indonesia.

Satu di antara nama yaang dimaksud adalah The Dare. Hal ini tidak lepas dari produktifnya mereka dalam berkarya, ditambah gebrakan yang mereka lakukan. Meskipun berusia empat tahun, sebagai band yang tidak bermukim di kota arus utama industri musik Indonesia, The Dare tak bisa dianggap remeh. Sejak awal terbentuk hingga saat ini mereka rajin menjalankan tur yang digelar secara swadaya dan mandiri, cukup memaksimalkan jejaring ekosistem musik di kota-kota yang dikunjunginya.

Di tahun pertamanya, kuartet twee pop yang beranggotakan Riri (gitar, vokal),  Yollanang (gitar), Meiga (bass), dan Desitaqa (drum) ini langsung merilis debut EP bertajuk “Introvvvert”, dan melangsungkan tur “Gelombang Cinta Mini Tour Vol.1”,  ke Jakarta, Bogor, dan Bandung pada November 2018.

Bahkan di tahun 2019 mereka kembali menjalani dua kali tur ke pulau Jawa, yakni “Gelombang Cinta Mini Tour Vol.2” sepanjang Maret di kota Jogja, Magelang, Solo, dan Semarang, berlanjut di “Gelombang Cinta Mini Tour Vol.3” sepanjang Juli, di Surabaya, Malang, dan Denpasar (Bali).

Pada 2021, The Dare merilis EP kedua bertajuk “Women Who Sailed The World”, yang disambung tur ke 12 titik di pulau Jawa, sepanjang 3 hingga 28 Juni 2022. Selama satu bulan, The Dare kembali mengembangkan layar ke Tangerang, Bekasi, Bogor, Jakarta, Bandung, Magelang, Semarang, Salatiga, Jogja, Solo, dan berakhir di Surabaya.

Hasilnya, beragam respon menarik dari berbagai pihak mulai bermunculan. Baik terhadap The Dare, maupun skena musik di Lombok yang mulai dilirik oleh penggiat musik di Indonesia. Salah satunya, meningkatnya undangan manggung di pulau Jawa. Beberapa band di Lombok akhirnya juga ikutan ter-notice dalam lingkup yang lebih luas lagi.

Dari semua pergerakan yang mereka lakukan, bukanlah hal yang kebetulan. Mulai dari arti nama The Dare yang memiliki dua arti dalam bahasa Inggris (Dare=pemberani), dan bahasa sasak “Lombok” (Dare=Gadis), jika digabungkan The Dare adalah gadis pemberani. Dua arti tersebut, selaras dengan gebrakan yang mereka lakukan. Mulai dari campign kesetaraan gender di ranah pertunjukan musik, hingga menerjang segala stereotype kontradiktif terhadap kebebasan wanita dalam berkarya.

Sepakat dengan movement di CHERRYPOP 2022, akhirnya kami bisa menyebarluaskan karya ke pendengar secara langsung. Apalagi festival ini juga melibatkan pelaku ekosistem musik di Jogja, itu selaras dengan apa yang kami sedang upayakan, membangun dan membuka jalan bagi ekosistem musik di Lombok,tambah The Dare.

Meski sudah merilis 2 EP, namun hanya empat lagu The Dare yang dirilis ke digital platform, sisanya beredar dalam format rilisan fisik. Jadi, untuk menikmati seluruh materi, termasuk EP terbaru, datang ke gigs mereka adalah cara yang terbaik.

Penulis : The Agvs