Para pendengar Majelis Lidah Berduri (MELBI) mesti familiar dengan lirik yang pekat pada lagu berjudul “Intro”: “Ketika Joni dua satu dan Susi sembilan belas, hidup sedang bergegas di reruntuhan ruang kelas. Kota-kota menjalar liar dan rumah terkurung dalam kotak gelas, dingin, dan cemas. Namaku Joni, namamu Susi. Namamu Joni, namaku Susi.”
Lirik pembuka pada album ‘Balada Joni dan Susi’ ini secara intrinsik mengatakan bahwa Joni dan Susi adalah kita. ‘Balada Joni dan Susi’ adalah kisah universal yang bisa dialami oleh siapa saja dalam menjalani kehidupan ini, terutama masyarakat marjinal yang terpinggirkan.
Nama Melbi identik dengan julukan band mitos. Pasalnya dibandingkan nama-nama populer lainnya dalam kancah musik independen, mereka terbilang jarang tampil di panggung, bahkan dalam setahun, jumlah pertunjukan langsung mereka bisa dihitung jari.
Meskipun kenyataannya, ada begitu banyak penonton musik Indonesia yang menantikan dan berharap bisa menyaksikan langsung pertunjukan band yang sebelumnya bernama Melancholic Bitch ini.
‘Balada Joni dan Susi’ merupakan sebuah album naratif yang mengisahkan sepasang kekasih dari kelas masyarakat pinggiran, lalu berjuang bersama di tengah himpitan sosialnya. Mulai dari urusan dapur, gaya hidup, sistem negara, hingga cita-cita agung untuk yang terkasih.
Tahun ini, album fenomenal tersebut telah menginjak usia ke-15. Maka itu, di Cherrypop nanti, Majelis Lidah Berduri akan menyajikan romantika tersebut, dalam set ’15 Tahun Balada Joni dan Susi’. Nantikan pertunjukan mereka pada hari ke-2, Minggu 11 Agustus 2024.
Lokasi: @jrnyrecords