Rekam Skena #2 Cilacap: Barokah Kolektif

Barokah Kolektif merupakan sebuah ruang kreatif mandiri yang terbentuk di kota Cilacap, kota industri yang terletak di pesisir selatan, dan paling barat provinsi Jawa Tengah. Bertujuan untuk membuka akses yang lebih luas bagi para pelaku kreatif, Barokah Kolektif menjadi tempat apresiasi dan merespon apa yang sedang terjadi di Cilacap, termasuk skena musik, visual, dan bentuk kreativitas lainnya.

Meskipun masih tergolong muda, Barokah Kolektif berharap bisa menjadi wadah bagi teman-teman di sekitar untuk berkembang dan tumbuh bersama. Kolektif ini ingin menjadi pemantik semangat bagi ekosistem kreatif di Cilacap, dan sekitarnya. Mereka percaya bahwa menjalin jaringan dan bersenang-senang bersama merupakan hal yang penting.

Sejak pertama dibentuk, Barokah Kolektif beranggotakan empat anak muda yang memiliki minat dan bakat yang berbeda, yakni Sigit Budi P, Akbar Riyadi, Rendi Agrian F, dan Fauzan Ridlwan.

Sigit dikenal sebagai director dan videografer yang aktif dalam membuat video untuk pelaku skena dan komunitas di Cilacap. Akbar Riyadi adalah seorang fotografer dan editor video yang kerap menjadi DOP dalam proyek video musik. Sementara Rendi Agrian F (Dika) memiliki minat dalam menulis konten artikel tentang peristiwa kreatif. Terakhir, Fauzan Ridlwan atau Ucup ialah seorang drummer di band punk NoSkill, yang juga aktif menggerakkan anak-anak di sekitarnya untuk ikut dalam berbagai kegiatan.

Cilacap ‘Blocked City’ Independensi di Tengah Kota Industri

Skatebeerding Day, 2009 – Arsip Blocked City

Barokah Kolektif berdiri untuk mengangkat kembali subkultur anak muda yang pernah berkembang di Cilacap. Untuk merealisasikannya, mereka membuat film dokumenter “Cilacap ‘Blocked City’ Independensi di Tengah Kota Industri”. Film ini nantinya mencoba mengeksplorasi bagaimana subkultur terbentuk, menghadapi tantangan, serta menjadi era awal munculnya event musik di Cilacap, terutama pada periode tahun 2010-2017.

Keterlibatan Barokah Kolektif dalam proses pembuatan dokumenter ini merupakan pengalaman baru yang penuh tantangan. “Kami mulai mengumpulkan arsip dan mencari informasi yang valid, serta membangun hubungan dengan calon narasumber. Tugas merapikan arsip juga menjadi hal yang sangat menantang,” kata Sigit Budi, satu di antara anggota Barokah Kolektif.

Tema dan konsep yang dipilih memiliki alasan tersendiri. “Karena kami termasuk angkatan baru, waktu kumpul-kumpul dengan yang lebih senior, mereka banyak bercerita bagaimana geliat skena di sini, didengerin ceritanya aja kayak udah seru banget, apalagi jika besok akan divisualisasikan,” ujar Sigit.

Blocked City adalah nama sebuah kolektif subkultur musik dan skateboard di Cilacap. Mereka pernah mengadakan acara Skatebeerding Day pada tahun 2010 dengan line-up band seperti NoSkill, Standing High, Hantam Baja, Roxx Romantixx, dan Candle Light Dinner. Kesuksesan acara ini memotivasi mereka untuk mengadakan gigs musik lainnya, termasuk acara Cilacap Independent pada Juli 2010.

Meskipun menghadapi tantangan dan perubahan, Blocked City berusaha bertahan dan menjadi bagian dari perkembangan kultur independen di Cilacap pada era tersebut. Melalui proyek Rekam Skena ini, Barokah Kolektif ingin menjadi trigger, kawan-kawan di Cilacap. Film ini nantinya juga berusaha menampilkan atmosfer dan keramaian saat itu, yang memiliki pengaruh yang besar di Cilacap.

Mereka mengaku ingin membuat film dokumenter ini menjadi semacam refleksi. “Wah dulu bisa kayak gini, sementara beberapa tahun ini nggak pernah ada gigs-gigs kecil gitu. Jadi semoga kawan-kawan jadi terbakar lagi untuk membuat sesuatu lagi,” kata Sigit Budi.

Dokumenter ini juga diharapkan dapat menjadi bagian penting dari sejarah musik dan subkultur di Cilacap. Lebih dari itu, diharapkan karya Rekam Skena ini nantinya bisa memberi dorongan bagi generasi muda untuk mengembangkan kreativitas melalui musik, serta memotivasi untuk menghidupkan kembali semangat berkarya di Cilacap.(*)

Salsabila KH