Bisakah Musisi Hidup dari Merchandise Band?

Ada obrolan menarik pada sesi diskusi di Music Merch Festival 2023 yang digelar di Liberates Creative Colony, Sleman, 1 Mei 2023 lalu. Hal ini bahkan nyaris menjadi perbincangan di setiap tahunnya, dimana sebuah band memiliki lini usaha berupa merchandise band, apakah bisa hidup dengan bergantung pada usaha tersebut?

Wok The Rock menjawab dengan optimis bahwa band bisa hidup melalui merchandise.  

“Bisa kok hidup melalui merchandise band. Saya melihat kasus seperti Grimloc. Mereka bener-bener bisa hidup karena merch. Terus BRSK, di mana mereka mengawalinya hanya dengan menyambi kerja kantoran, lalu ditekuni hingga akhirnya memiliki penjualan yang bagus. Bisa besar dan punya banyak cabang di beberapa kota dan pemilikinya akhirnya resign dari kantornya itu,” ujar  seniman dan pendiri Yes No Wave ini.

Lebih lanjut Wok memaparakan bahwa hari ini ada istilah “band merchandise”, yakni sederet nama band yang secara umum tidak banyak pentas, bahkan hanya memiliki beberapa karya saja tapi kaosnya ada dimana-mana. Ia mencontohkan seperti halnya Teenage Death Star, Morfem, dan Bvrtan, ketiga nama tersebut t-shirtnya nyaris terlihat di berbagai acara musik.

Maka dari itu persoalan merchandise band terletak pada bagaimana cara mengelolanya, memasarkannya, dan bagaimana suatu merchandise band bisa menjadi daya tarik tersendiri. Untuk hal ini, Wok The Rock juga berharap bahwa kedepannya Music Merch Festival bisa mewadahi itu semua.

“Kedepannya juga vendor-vendor, outlet, ilustrator diajakin. Barangkali dibuat workshop seperti nyablon, pisah warna, terus ngomongin distribusinya, pengelolahan bisnisnya, dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Masukan tersebut langsung diafirmasi oleh penyelenggara MMF 2023 Sleman dengan mengadakan workshop dengan tema “Membangun Bisnis Merchandise” pada hari terakhir, 02 Mei 2023, di tempat yang sama.

Dilihat dari perhelatan Music Merch Festival tahun ini, maka tahun berikutnya menjadi sesuatu hal yang layak untuk dirayakan kembali.

“Sudah semestinya kita berterimakasih dengan band. Saat sedih kita mendengarkan lagu di Spotify, tidak membeli kasetnya. Kita beraktivitas juga mendengarkan musik jadi seneng. Terus kita kerja dapet uang perlu menambahkan semangat dengan memutar lagu di Youtube.

Tapi kita lupa band tersebut membutuhkan “bensin” untuk membuat lagu itu. Makanya satu hal yang bisa kita lakukan sebagai wujud terimakasih kepada band adalah dengan membeli merch-nya supaya mereka bisa terus hidup,” pungkas Arsita Pinandita, yang menjadi salah satu pembicara di sesi tersebut. (*) 

Penulis Naskah: Khoirul Atfifudin
Penyunting Naskah: Kiki Pea
Foto Sampul: Khoirul Atfifudin

Baca juga:
Kilas Balik Industri Merchandise di Indonesia
Merayakan Merchandise Musik Lewat Music Merch Festival 2023