Sejak Cherrypop mengumumkan Rumahsakit menjadi line up mereka tahun ini, saya semakin antusias untuk datang ke festival musik yang sebelumnya dikenal dengan semangat “Swasembada Musik”-nya ini. Apalagi, tahun ini pioner indie-pop asal Jakarta ini akan menyajikan spesial set “3 Dekade Untuk Semua (1994-2024)”, semakin meyakinkan saya untuk berangkat ke Cherrypop 2024.
Saya dengan sadar mendengarkan musik Rumahsakit secara rutin, ketika era mereka baru saja aktif kembali dengan vokalis terbarunya, yakni Arief Bakrie. Hal itu juga bersamaan, dengan era MORFEM yang sering kali membawakan lagu “Kuning” milik Rumahsakit di tiap panggungnya. Dari momen tersebut, membuat saya kembali mengulik lagi materi-materi Rumahsakit era lampau dengan vokalis awalnya, Andri “Lemes”.

Tahun demi tahun, Rumahsakit semakin menunjukkan tajinya. Bak obat, ini semakin ke sini dosisnya semakin tinggi. Dengan karya-karya terbarunya, mereka berhasil menembus dan menciptakan regenerasi pendengarnya. Tak sedikit juga yang menganggap, lagu-lagu lama mereka masih related hingga hari ini. Oleh karena itu, tak salah jika Cherrypop melabeli spesial set mereka dengan “3 Dekade Untuk Semua (1994-2024).
Sekarang, mari merapat ke Lapangan Kenari, Yogyakarta. Pasien (nama fans Rumahsakit) sudah memenuhi area Cherry Stage. Tempat dimana Rumahsakit menampilkan perayaan 3 dekade mereka berkarya di Industri musik.


Menonton Rumahsakit di Cherrypop kemarin, seperti halnya menyaksikan presentasi discography dari band yang kini beranggotakan Arief Bakrie, Mark Ricardo Nayoan, Mickey Nayoan, Fadly Wardhana, dan Shandy Adam. Mereka menampilkan lagu-lagu dari debut album “Rumahsakit” tahun 1997, hingga lagu-lagu terkininya, macam “Panasea” dan “Kabar Bahagia”.
Dengan crowd yang sangat padat hingga meluap ke belakang FOH, membuat merinding tiap mendengar sing along dari para Pasien. Hal itu sudah terjadi sejak lagu pembuka hingga lagu “Kuning”, yang dipilih sebagai lagu pamungkas dalam spesial set Rumahsakit, malam itu.


Ada pemandangan yang cukup berbeda di panggung Rumahsakit kali ini. Jika biasanya crowd mereka didominasi oleh remaja-remaja terkini, di Cherrypop kemarin crowd mereka dipadati oleh Pasien dengan multi generasi. Mulai dari pasangan keluarga kecil, paruh baya, hingga ABG, semua berbaur dalam kehangatan Rumahsakit.
Selain suasana yang seru, yang patut diapresiasi adalah, konsistensi Rumahsakit dalam berkarya hingga berhasil menembus lintas generasi para pendengarnya, dengan tetap menjadi related sampai hari ini dan bahkan mendatang.
Panjang umur, Rumahsakit. Tetap merilis obat yang ampuh, pagi para Pasien mu!

Penulis: The Agvs (Modern Darling dari Purwodadi, Jawa Tengah)
Baca juga: