Anggun Priambodo: “Rekam Skena bisa jadi pilot pengarsipan skena musik!”

Sutradara video musik kenamaan ibu kota, Anggun Priambodo didaulat sebagai fasilitator proyek Rekam Skena 2022. Penyabet gelar Best Director Indonesian MTV Music Awards 2003 ini, bersanding dengan Alvin Yunata. Kebolehan Anggun di kancah produksi audio visual terbukti pada karya filmografinya, yakni Rocket Rain, Belkibolang, hingga 9808 Antologi 10 Tahun Reformasi Indonesia.

“Konsep tema yang diangkat mengenai pendokumentasian Rekam Skena itu menarik. Mulai dari proses pengajuan proposal, presentasi, dan mentoring berlangsung secara daring. Namun tetap bisa berkomunikasi dan bertukar pikiran setiap hari,” jelas Anggun

Sejak awal ditawarkan proyek ini, Anggun mengaku antusias untuk langsung mengiyakan. Pandangannya, Rekam Skena menjadi jembatan untuk mempelajari dan mendorong secara serius karya dokumenter. Alhasil pengarsipan suatu skena musik tak hanya secara fisik tetapi juga audio visual.

Kali pertama Rekam Skena dilangsungkan, Anggun menganggap hal ini sebagai peluang sekaligus tantangan. Dirinya mengungkapkan bahwa kurangnya kesadaran pelaku skena musik dalam pengarsipan menimbulkan kesulitan tersendiri ketika koordinasi lapangan. Meski begitu, hal ini justru menjadi tonggak dan pemantik kultur lain untuk melakukan perawatan arsip atau hal serupa.

“Di kultur musik, adanya proyek yang dikerjakan perseorangan seperti ini jarang dilakukan. Jadi ini dapat menumbuhkan kesadaran baru akan pentingnya dokumentasi,” ungkap seniman lulusan Institut Kesenian Jakarta ini.

Sebagai fasilitator, baik Anggun maupun Alvin turut terjun langsung mendampingi peserta. Proses mentoring yang berlangsung secara daring tidak mengurangi perhatian mereka. Ia menegaskan bahwa para kelima besar peserta memiliki semangat begitu besar meski hanya diberikan waktu penggarapan yang singkat.

Senada dengan Alvin, cakupan geografis Rekam Skena yang saat ini masih berfokus di Yogyakarta dan Jawa Tengah perlu ditingkatkan lebih luas. Bagi Anggun, meski segmentasi proyek ini masih terbatas tetapi mampu mewakili keberagaman skena musik.

“Harusnya Rekam Skena bisa dikembangkan dan dijadikan pilot dalam pengarsipan skena musik. Selain itu juga perlu dilakukan luas luas dan secara bersamaan,” tutup Anggun.

Penulis: Arinda Qurnia

Anggun Priambodo (tengah) saat diskusi Rekam Skena di Cherrypop 2022.